Tuesday, June 2, 2015

Memilih Sekolah Dasar untuk Buah Hati….






Buat ibu-ibu yang mempunyai anak usia sekolah, bulan Juni seperti ini biasanya sudah sibuk mencari sekolah yang tepat buat anak-anak kita.  Bahkan ada yang sudah jauh-jauh hari bulan januari sudah hunting, karena ada sekolah-sekolah yang mulai membuka  pendaftaran di bulan januari dan biasanya hanya 1 atau 2 bulan sudah tutup karena kuota sudah terpenuhi.  Sekolah seperti ini yang biasanya dicari-cari para orangtua dan menganggap sebagai “Sekolah Unggulan”.  
Seperti saya, yang sedang mencari SD yang tepat untuk Nely, bulan Juli ini akan masuk di SD. Jauh hari saya sudah survai beberapa sekolah, meskipun akhirnya menjatuhkan pilihan sekolah yang sama dengan Kakanya (Salsa) yang sekarang sudah kelas 1 dengan alasan yang simple, biar ga ribet antar jemputnya J. Tetapi saya tetap mempertimbangkan berbagai hal saat akan memasukan anak-anak di SD.  Karena jenjang Sekolah Dasar menurut saya sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak-anak di masa depannya, selama 6 tahun anak-anak harus melewati tahap belajar di SD. Jadi saya harus memilih sekolah yang menurut kami cocok untuk salsa dan nely.
Setiap orangtua pastinya mempunyai kriteria atau pertimbangan yang berbeda-beda dalam memilih sekolah untuk buah hatinya. Kalau kami yang kebetulan bekerja dua-duanya (ayah dan ibu), ada beberapa pertimbangan kami dalam mencari sekolah, antara lain :

 1. Bagaimana proses rekruitmen atau seleksi siswa saat pendaftaran
Di setiap sekolah berbeda-beda dalam menjaring calon siswanya, ada yang harus memenuhi serangkaian persyaratan sebagai berikut :
a.       Lulus TK,
b.      Lancar membaca- menulis dan berhitung (Calistung),
c.       Lulus serangkaian Tes dari tes akademik sampai psikotes
Tetapi ada juga sekolah yang tidak mensyaratkan seperti itu, bahkan tidak menjadi ukuran penentuan diterima atau tidaknya serangkaian tes yang di adakan. Singkatnya sekolah menerima siswa dalam kondisi apapun termasuk IQ yang rendah bahkan siswa yang  mempunyai kebutuhan yang khusus seperti Austis,Hyperaktif dsb. Sekolah tersebut memandang bahwa setiap anak pasti memiliki minimal satu kelebihan. Tidak ada anak yang bodoh, tetapi hanya belum tergali bakat dan potensinya.
Sekolah yang kami pilih menerapkan hal tersebut, jadi menerima semua siswa dalam kondisi apapun. Sekolah ini fokus terhadap kualitas proses pembelajarannya, bukan pada kualitas input siswanya . Menurut saya akan sangat wajar jika suatu sekolah unggulan menghasilkan lulusan yang bagus karena dari awal sudah menyeleksi calon siswanya terlebih dahulu , jadi inputnya sudah baik, menghasilkan output yang baik pula. Kalau menurutku ini sih bukan sekolahnya yang unggulan tapi muridnya memang sudah unggul dari awal 
Tetapi bagaimana sekolah yang inputnya rendah dapat menghasilkan output yang baik, ini perlu kerja keras dari sekolah tersebut terutama guru nya agar dapat membawa siswanya kearah perubahan yang lebih baik dari segi kualitas akademis maupun moral yang di miliki.

2.  Rentang waktu belajar
Kalau sekolah negeri mungkin sama waktu belajarnya kelas 1 hanya 2-4 jam sehari, dari jam 7.00-10.00, dari Senin-Sabtu, tetapi sekolah swasta bervariasi ada yang sampai jam 12 .00, jam 14.00 atau jam 16.00 wib.
Kami memilih sekolah yang rentang waktunya lumayan lama, dari jam 07.30 -16.00 Wib hari Senin-Jumat, kami mempertimbangkan ini karena mengingat kami bekerja dua-duanya, jadi akan lebih aman apabila anak-anak lebih lama di sekolah daripada di rumah dengan asisten rumah tangga. Jadi pulang kerja sama waktunya dengan anak-anak sekolah. Hari Sabtu-Minggu digunakan untuk Family time

3.Proses pembelajaran
Poin 3 ini juga sangat penting. Dalam proses pembelajaran, ada3 hal yang saling terkait ; guru, materi/kurikulum dan metode pembelajaran, semuanya saling berkaitan. Guru yang berkualitas dapat menyampaikan materi pembelajaran yang mengena terhadap siswa apabila disampaikan dengan metode yang tepat. Jadi meskipun rentang waktu belajar yang lama, siswa tidak merasa bosan atau capai, apabila gurunya mengajar dengan cara menyenangkan.
Di sekolah ini menerapkan metode pembelajarn indoor dan outdoor, jadi siswa tidak selalu di dalam kelas.  Siswa juga tidak dibebankan PR di Rumah, sehingga semua pembelajaran di harapkan tuntas di sekolah.

4. Kondisi Lingkungan Sekolah
Untuk sekolah yang berada di kota besar seperti di Jakarta, kondisi lingkungan menurut saya juga menjadi bahan pertimbangan. Bukan hanya lingkungan fisik yang harus kondusif, nyaman, tidak berdekatan dengan jalan raya besar, tetapi juga keamanan. Banyak tindak kriminal yang terjadi di sekolah, dan ini membuat tidak nyaman orangtua, jadi keamanan juga perlu di perhatikan. Secara kebetulan Sekolah ini jauh dari kebisingan jalan raya dan mempunyai security 24 jam, sehingga keselamatan anak-anak dapat terpantau

5. Basic Agama
Sebenarnya ini hal yang paling utama, diantara itu hal di atas yaitu basic sekolah tersebut. Kami sangat mengedepankan akhlaq dan nilai-nilai islam, sebagai bekal anak-anak untuk menghadapi dunia kedepanya. Apabila sudah tertanam nilai-nilai islam sejak dini, akan lebih mudah mengkounter hal-hal negative di lingkungan sekitarnya. Akan sangat disayangkan apabila memiliki akademik yang sangat baik tetapi tidak disertai moral dan akhlak yang baik, akan menghasilkan ilmuwan-ilmuwan yang jauh dari nilai-nilai agama. Semoga anak-anaku kelak dapat menjadi ilmuwan atau dokter yang hafal Al-Qur’an…Amin.

 6. Finansial
Pembiayaan sekolah itu juga pasti jadi hal yang sangat dipertimbangkan dalam mencari sekolah. Dan biasanya sekolah yang berkualitas juga disertai dengan biaya yang tidak murah. Jadi apabila sudah mendapatkan sekolah yang diidam-idamkan tetapi tidak sesuai kantong, juga jangan terlalu memaksakan diri, malah akan menjadi beban kita kedepanya. Mungkin lebih baik hunting lagi yang biayanya cukup di kantong tetapi juga masih dapat sekolah yang berkualitas.
Alhamdulillah, karena saya bekerja di sekolah ini dapat fasilitas potongan uang sekolah, jadi sangat membantu.

Itu beberapa hal yang kami pertimbangkan dalam memilih sekolah…dan pastinya setiap orang berbeda-beda pertimbanganya

Maaf ya…kalau kepanjangan…jadi bosan  membacanya J

12 comments:

  1. Banyak ternyata ya mak yg harus diperhatikan..
    Langsung catet nih..
    Referensi bwt si ken sd nanti..3 thn lg insyaAllah
    Tfs :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih mba sudah mampir...iya memang kita harus selektif kl menyangkut pendidikan anak. Ada juga lho yang sekolah sudah waiting list setahun sebelumnya :)

      Delete
  2. Anakku baru mau masuk TK nih mak, kalo pertimbangan milih TKnya sih cari yang deket rumah, TK Islam, sama biaya tejangkau hehe. Kayaknya mau lanjut ke yayasan yang sama dengan PAUDnya dulu, udah kenal guru2nya juga jadi lebih sreg

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau masih PAUD-TK, biasanya faktor jarak jadi pertimbangan utama, karena kalau terlalu jauh dari rumah, kasian masih kecil

      Delete
  3. betul banget, basic agama yg utama...eh tapi disesuaikan jg dengan finansial :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mak, hari gini pondasi agama diperlukan banget

      Delete
  4. benar-benar harus dipertimbangkan ya kalau anak mau masuk sekolah dasar

    ReplyDelete
  5. Waah..ternyata mbaknya juga lagi masukin anak ke SD yah... Akupun mbak, adiknya si Abang kan taun ini masuk SD. Hehehe..kebayang ngga sih mumetnya ini kepala :D

    Kalo aku masukin anak ke-2 ke SD Negeri tempat Abangnya dulu sekolah ^^ Pertimbangannya karena kita udah tau kualitas dan keadaan sekolah itu. Apalagi disini lagi ketat banget penyaringan siswa dengan sistem rayon, meskipun ngga ada test masuk sekolah :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mak, ini masih SD saja pusing ya...gimana kalau nti SMP tambah pusing aja kali ya...:)

      Delete