Friday, November 4, 2016

PERTANIAN BERKELANJUTAN SOLUSI KETAHANAN PANGAN GLOBAL











Menurut Teori Kependudukan yang di kemukakan oleh Thomas Robert Maltus bahwa pertumbuhan penduduk lebih cepat daripada bahan makanan. Penduduk tumbuh secara "deret ukur" (1,2,4,8,16...dst) sedangkan persediaan makanan cenderung mengikuti deret hitung (1,2,3,4...dst). Menurut Badan Pusat Statistik laju pertumbuhan penduduk pada periode 2000-2010 lebih tinggi daripada periode 1990-2000, yaitu 1,49 persen dibandingkan pada periode 1990-2000 yang hanya 1,45 persen. Sedangkan luas lahan pertanian makin berkurang dengan adanya pembangunan gedung dan perumahan.Apabila pertambahan penduduk melebihi pertumbuhan produksi pangan akan menimbulkan masalah sosial seperti kemiskinan, kelaparan,kekumuhan kota dan masalah lainnya.Data organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) PBB menyatakan sekitar 20 juta rakyat Indonesia mengalami kelaparan setiap hari.Bahkan Indonesia menempati posisi ke 71 dari 113 negara menurut Global Food Security Index tahun 2016 yang dirilis oleh The Economist


Menyikapi permasalahan tersebut Forum Alumni Aktivis Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (FAA PPMI) bekerjasama dengan OXFAM Indonesia, mengadakan Media Talk : "Memajukan Pertanian Berkelanjutan untuk Mewujudkan Hak Atas Pangan" pada hari Sabtu tanggal 30 Oktober 2016 di Hotel Ibis Tamarin, Jakarta Pusat. Dengan menghadirkan 5 Narasumber yaitu Noor Avianto (Direktorat Pangan & Pertanian Bappenas), Tjuk Eko Hari Basuki (Kepala Pusat Ketersediaan Kerawanan Pangan Kementrian Pertanian), Dini Widiastuti (Direktur Program Keadilan Ekonomi OXFAM), Khudori (Pengamat Pangan & Pertanian FAAPPMI) dan Dea Ananda (Artis)
(dari kanan-ke kiri : Tjuk Eko, Noor Avianto, Dini Widiastuti, Khudori & Dea Ananda sumber : dok.FAAPPMI)
Acara yang diawali dengan makan siang ini berlangsung singkat dan padat dari jam 13.00 - 15.00 Wib, dengan menghadirkan 5 narasumber sekaligus. Masing-masing Narasumber menyampaikan konsep dan gagasanya, sebagai berikut :

1. Pertanian Berkelanjutan dengan Kearifan Lokal
Presentasi diawali oleh Bapak Tjuk Eko, yang memberikan konsep Pertanian berkelanjutan dengan kearifan lokal sesuai nilai-nilai yang dianut dan dipraktikan Masyarakat setiap daerah. Di Jawa dikenal istilah Pranoto Mongso sebagai metode pertanian berkelanjutan dengan tetap menjaga kesimbangan jaringan. Metode pranoto mongso diharapkan petani dapat mengetahui dan memprediksi pola bercocok tanam yang tepat di masa-masa krisis. Pada umumnya petani atau nelayan di Pulau Jawa menggunakan pranoto mongso (aturan waktu) untuk memulai pekerjaan, kapan waktu bertanam, waktu memanen atau bagi nelayan kapan waktu mencari ikan. Dulu petani dapat memperkirakan kapan musim hujan dan kapan musim kemarau, tetapi sekarang dengan perubahan iklim yang tidak menentu maka perlu dicari alternatif lain, agar tetap mendukung keberlangsungan aktivitas pertanian , misalnya dengan rekayasa genetika, pemakaian pupuk.

2. Pertanian Berbasis Ekoregion
Narasumber yang kedua Bapak Khudori, menyampaikan metode pertanian yang berbasis Ekoregion

(sumber : Dok.FAAPPMI)
Kendala produksi pangan antara lain sebagian besar petani gurem,perubahan iklim yang makin sulit diprediksi, Subsisi input (pupuk & benih) tidak sesuai kebutuhan, sumber air di hulu rusak, dan infrastuktur yang kurang memadai. Pertanian Ekoregion merupakan salah satu alternatif sistem pertanian yang berkelanjutan, dimana sistem ini bertumpu pada 3 pilar ketangguhan yaitu ekonomi,ekologis dan sosial. 
Pertanian Ekoregion sudah diterapkan, meskipun belum sempurna yaitu dalam perencanaan penggunaan lahan pertanian, seperti pemetaan kesusaian lahan, pemetaan zona agroekologi dan zona rawa. Prinsip Ekoregion seperti prinsip otonomi daerah, yang tidak sentralistik, tetapi menyesuaikan dengan kebutuhan daerah. Hal ini akan memunculkan kreativitas dan secara bertahap akan terjadi spesialisasi. Jadi menggunakan pendekatan sesuai kondisi dan kebutuhan region, bukan pendekatan komoditas.

Sistem Pertanian ini mempunyai kendala, antara lain elit daerah tidak mengaggap penting isu pertanian, Ketergantungan yang tinggi pada produktivitas di Pulau Jawa, Ego daerah masih amat menonjol

Wednesday, February 17, 2016

MATEMATIKA...?? AKU TIDAK SUKA ...(Curhatan Salsa)


source : http://img.eramuslim.co/
Hai...Mom...apakabar..?? sudah lama saya ga posting yah...

Waktu kita sekolah pelajaran apa yang paling sulit dan tidak kita sukai ?
Pada kebanyakan orang adalah Matematika, seperti saya, dari SD sampai SMA paling tidak suka matematika, mungkin karena tidak suka itu menjadi sulit ya...
Saya juga tidak tahu persis kenapa saya tidak suka, tetapi kalau sudah mendengar matematika, kepala saya bisa mendadak pusing. Dan setiap akan ujian akhir, waktu yang paling banyak kugunakan adalah untuk belajar matematika, meskipun hasilnya menurut saya tidak sebanding dengan lama belajarnya.
Bahkan ketika menjelang penjurusan di SMA, saya sengaja memilih jalur IPS, karena biar terhindar dari banyaknya pelajaran Matematika, Meskipun nilai-nilai rapor saya bisa masuk kelas IPA. Kalo jaman dulu anak IPA dilabelling "anak pintar" he..he.. (Apakah anak yang pintar matematika saja yang bisa dijuluki anak pintar ya...)
Tetapi strategi saya juga pas, karena di penjurusan IPS ini saya justru dapat prestasi sehingga dapat masuk ke perguruan tinggi negeri tanpa jalur tes, dan jurusan yang kupilih adalah ekonomi.

Dan rupanya, "penyakit" ini menular kepada anak saya Salsa yang duduk di kelas 2 SD. Setiap pulang sekolah kalau hari itu ada pelajaran matematika, Salsa sering lapor dengan wajah sedih, kalau ia tidak bisa mengerjakan. Atau kalau besok pagi ada kuis matematika, malamnya sudah gelisah duluan. ."Bu..aku takut besok ga bisa ngerjain matematika, susah sih..." begitu keluhan anaku.

Saya jadi kasihan kalau anak saya jadi malas ke sekolah, hanya karena merasa ga bisa matematika. Sebenarnya Salsa tergolong dalam batas rata-rata, nilai matematikanya di Rapor juga tidak terlalu jelek. Tetapi ia merasa ga bisa, jadi sering ngeluh.
Kemudian setiap akan tes matematika, saya ajarkan cara-cara yang lebih mudah dan kongkrit , sehingga Salsa dapat mengerjakan tes nya. Hanya saja sebenarnya Salsa sudah paham caranya, tetapi sering kali tidak fokus, sehingga jawabanya terkadang kurang tepat.

Bagi saya, tidak masalah nilai matematika Salsa tidak sebagus nilai lainnya, yang penting dia telah berusaha dan menjawab pertanyaan dengan jujur. Saya beranggapan bahwa setiap anak tidak harus menguasai matematika, asalkan dia sudah mengetahui dasar-dasarnya . Bukankah tidak semua anak mempunyai kecerdasan matematis atau angka, jadi bukan berarti yang tidak bisa matematika adalah anak yang tidak cerdas. Jadi saya tidak terlalu resah apabila Salsa nilai matematikanya tidak sesuai harapan.

Menurut Howard Gadner ada 8 Ranah kecerdasan yaitu :
  1. Cerdas  Bahasa
  2. Cerdas Angka
  3. Cerdas Gambar
  4. Cerdas Musik
  5. Cerdas Alam
  6. Cerdas Bergaul
  7. Cerdas Diri
  8. Cerdas Gerak 
Jadi Matematika adalah hanya satu dari delapan kecerdasan yang dimiliki, setiap anak pasti mempunyai minimal satu kecerdasan. Dan itu yang di kembangkan, jangan terlalu fokus kepada hambatan atau satu kekurangan
Seperti Salsa yang lebih menyukai gambar, jadi saya akan mendukung bakat Salsa. Hampir setiap hari di rumah selalu menggambar atau mewarnai. Entah sudah berapa kertas dihabiskan atau berapa box crayon di beli untuk mendukung bakat anak. Kalau sudah melakukan kegiatan menggambar atau mewarnai ini, Salsa paling tidak bisa diganggu, Bahkan terkadang di sekolah, saat pelajaran menggambar, selalu membuat dengan sebaik-baiknya menurut dia, meskipun harus menambah waktu. Bagi Salsa kalau belum selesai gambar, tidak akan berhenti . Dan kata gurunya gambar Salsa itu lumayan bagus di antara temen-temennya

Beberapa hasil coretan Salsa :



















Kalau menurut saya, ibunya yang tidak bisa gambar sama sekali, bahkan menarik garis saja , saya tidak lurus. Gambar anak saya sudah lumayan untuk anak seusianya, mengingat dulu saya hanya dapat menggambar 1 hal yaitu pemandangan gunung beserta sawahnya...masih inget setiap pelajaran menggambar dari SD sampe SMA nilainya hanya batas minimal 6 atau 7  :)

Alhamdulillah anak saya jauh lebih baik menggambarnya daripada ibunya dulu he..he..
Jadi buat emak-emak yang biasanya sering setress, karena anaknya ga bisa di satu bidang tertentu, Galilah potensi yang lain, karena setiap anak pasti mempunyai kecerdasan. Tugas kita orangtua dan sekolah adalah menggali dan temukan potensi tersebut untuk terus di kembangkan.

Sekian Curhatan Salsa dan Ibunya




Tuesday, January 5, 2016

Pemenang First GiveAway From Salsa n Nely

Hai semua...

Hari ini tanggal 5 Januari 2015..saatnya pengumuman First Giveaway saya...udah pada nungguin ya..he..he..
Ini pengalaman pertama saya membuat giveaway...belum banyak pesertanya, mungkin karena promonya kurang atau waktunya tidak lama ya..jadi pesertanya sedikit, tetapi saya tetap bersyukur meskipun pesertanya tidak banyak, saya mendapat teman-teman baru. Dengan membaca kesan dan harapan masing-masing peserta makin membuatku makin mengenal mereka.

Terimakasih yang sudah berpartisipasi dalam Giveaway saya, Pesertanya sebagai berikut :
  1. Tary Kitty Holic
  2. Yurmawita
  3. Widi Utami
  4. Diah Kusumastuti
  5. Eris Andriani
  6. Ivonita Kusumaningtyas
  7. Leyla Hana
  8. Aprinia Ira Partiwi
  9. Diah Alfa Saadah
  10. Daivara Rezuki Wijaya

Semua jawaban atau komentarnya  bagus semua dan sangat berkesan, tetapi hanya 3 orang yang beruntung mendapatkan merchandise dari Salsa-Nely.

Pemenang 

1. Diah Kusumastuti (@d3kusumastuti)

2. Tarry KittyHolic (@tarrykitty)

3.  Daivara Rezuki Wijaya (@aulyarzky)

Selamat buat pemenang ya...

Untuk pengiriman hadiah kirim biodata nama,alamat dan no hp , ke email : sitinuryanti@yahoo.com 

Sampai Jumpa di event Giveway selanjutnya...insyalloh kalau ada rejeki lagi  :)

 


Friday, January 1, 2016

KEINDAHAN PANTAI DI KEBUMEN YANG TERSEMBUNYI

Hallo...Traveler..

Masih dalam suasana liburan kan...Liburan Natal, Liburan Tahun Baru atau Liburan Sekolah....biasanya kemana nih tujuan wisatanya. ada yang suka ke pantai ?
Liburan kemarin saya dan keluarga pulang kampung dan menyempatkan jalan-jalan di kebumen. Dan seperti biasanya wisata yang di kunjungi adalah Pantai.
Kebumen memang banyak mempunyai pantai yang indah, karena letaknya di pesisir samudera Hindia. Beberapa pantai yang sudah dikenal masyarakat umum, antara lain pantai Ayah, Pantai Karang Bolong, Pantai Petanahan , Tetapi ada beberapa pantai yang belum dikenal luas oleh masyarakat di luar kebumen, padahal pantainya indah lho...

Berikut beberapa lokasi wisata pantai yang masih tersembunyi dan perlu di kunjungi :